·
Dasar-
dasar Teknik Memasak
Berdasarkan caranya ,
memasak dapat dikelompokkan menjadi :
a.
Memasak dengan panas kering ( Dry Heat Cooking )
Memasak dengan cara ini, menggunakan alat dimana panas dapat ditimpakan
pada bahan baik dari atas, bawah atau atas bawah dan sekeliling bahan. Panas
tersebut dapat mematangkan bahan tanpa meredam bahan pada sesuatu cairan panas.
b.
Memasak denagn panas basah ( Moist
Heat Cooking )
Dengan panas basah berarti bahan tersebut terbasahi oleh cairan
pemasak dan dimatangkan olehnya.
1. Yang
termasuk memasak dengan panas kering (Dry Heat Cooking).
a.
Roasting
Roasting adalah memanggang, pada umumnya digunakan
oven sebagai alatnya. Dalam pembuatan roti dinamakan “ Baking “.
Bahan yang biasanya diolah secara Roasting adalah daging. Sebagai alas
dalam pemanggangan daging ini sering digunakan tulang-tulang hewan yang
bersangkutan. Fungsi tulang sebagai alat juga sebagi konduktor selama
roasting. Kadang-kadang daging dibasahi dengan cairan supaya tidak kering.
Cairan yang digunakan adalah cairan yang bercampur minyak / lemak.
Pembasahan tersebut disebut “ Basting “. Tujuan basting untuk
menjaga agar bahan makanan tidak kering, juga dapat memberi warna coklat.
Pemberian lemak pada daging yang di Roasting dapat dibungkuskan (daging dibungkus
lemak). Cara ini disebut “ Barding “ atau dengan
ditusukkan lapisan lemak ditusukkan kedalam daging cara ini
disebut “ Larding “.
Roasting dapat dilakukan dalam oven tertutup maupun api terbuka (api dari
bawah) cara kedua ini dikenal dengan istilah “ Open Spit Roasting “.
Pedoman umum dalam pelaksanaan “ Roasting “
1. Oven
harus sudah siap ( dalam keadaan panas ).
2.
Bahan sudah siap dibumbui.
3.
Daging dan unggas sebaiknya tidak menyentuh dasar alat
(menggunakan tulang sebagai sabagai alasnya). Bila tidak menggunakan penyangga/
alas sesekali daging dibalik supaya pematangannya merata.
4.
Cairan yang keluar / menetes dipergunakan untuk saus.
b.
Baking
Baking adalah memasak dengan oven tertutup denga panas udara
kering, temperature 120°C – 240°C tanpa disiram minyak selama pemanasan.
Istilah baking ( bake ) sering digunakan dalam memasak roti, namun
demikian bukan berarti baking hanya untuk roti terbukti dengan adanya menu : Baked
Potatoes, Baked Fish dll.
c.
Griddling
Griddling adalah memasak diatas plat panas. Plat baja dipanaskan denag
gas / elemen listrik. Namun elemen listrik dinilai lebih mahal daripada gas.
Pedoman umum memasak dengan “Griddle “ :
1.
Alat dipanaskan, diolesi dengan minyak.
2.
Bila yang dimasak daging, maka daging dipotong kemudian
dicoklatkan( dibolak –balik )
3.
Daging dibumbui setelah matang.
4.
Untuk membalik daging dapat digunakan spatula.
5.
Setelah selesai griddle segera dibersihkan.
d.
Grilling ( Grillee )
Grilling
adalah memasak/ memanggang dengan panas radiasi tinggi dan
langsung sehingga membentuk warna coklat.
Proses grilling menggunakan alat yang disebut “ Grill
“ kadang-kadang proses ini juga dilakukan diatas griddle / hot plate
Pedoman umum memasak dengan Grill :
- Ada 2 cara yaitu : grill dibasahi lebih dahulu dengan minyak dan dipanaskan atau grill dipanaskan kering sedang dagingnya dilumuri minyak.
- Temperetur tinggi : 288°C – 982 °C / rendah 149 °C – 177 °C.
- Kawat/ lempengan panas dan bersih.
- Hasil masakan : coklat dan renyah dibagian luar.
e.
Broiling
Memasak dengan menggunakan arang panas dan tusukan
sebagai penahan dagingnya. Bahan dipanggang langsung diatas arang
panas. Pembumbuan dapat dilakukan sebelum/ sesudah pemasakan. Untuk ikan
sebaiknya dicencam lebih dahulu. Jika menggunakan pan panas daging ikan disebut
Pan Broiling.
2.
Memasak dengan panas basah ( Moist Heat Cooking )
Adalah mematangkan bahan yang dimasak dengan menggunakan bantuan panas
sesuatu cairan (air/ kaldu dll).
Moist Heat Cooking biasanya untuk memasak jenis bahan
yang agak keras, agar setelah matang dapat lunak. Sebagai konduktor adalah
cairan. Konduksi dalam moist cooking lebih cepat dari pada dry heat cooking. Panas
yang digunakan sampai 100°C ( titik didih air ) sedang panas dalam bahannya
sekitar 85°C – 91°C
Yang termasuk dengan panas basah adalah :
a.
Braising
Adalah pemasakan dengan sedikit cairan. Cairan yang digunakan
hendaknya menutup setengah bahan makanan. Setelah matang cairan tersebut
dihidangkan bersama. Dalam proses pemasakan ditutup rapat. Bila bahan yang di
braising adalah daging berbumbu biasanya dilakukan setelah daging dicoklatkan
atau ditambah cairan. Cairan yang ditambahkan dapat berupa : wine, stock, saus
dan air.
Pedoman
umum/ Prinsip dasar :
1.
Bahan dipotong rapi/ sesuai instruksi resep.
2.
Bila daging / ikan / unggas, diletakkan dalam pan
yang sudah diberi mentega/ lemak, dibiarkan sampai coklat atas dan bawahnya.
3.
Dimasak beberapa menit, dimasukkan cairan pemanas (
kaldu ).
4.
Setelah selesai / dirasa cukup, proses pemasakan
dilanjutkan dalam pan dalam keadaan tertutup ( Tightlay Covered ).
b.
Steaming ( Mengukus )
Memasak dengan uap air panas. Bahan makanan yang dimasak dengan steaming,
diletakkan disuatu tempat kemudian tempat dipindahkan ke dalam steamer
( pengukus ). Alat yang dapat digunakan : Risopan, dandang, langseng,
Rice Cooker, Steamer.
Cara masak ini cocok untuk bahan makanan yang tidak mudah hilang warna,
rasa dan aroma. Contoh : wortel, kentang, beras dll.
Kelebihan
/ Kebaikan memasak dengan cara steam adalah :
Dapat mempertahankan bentuk asli bahan
sehingga menarik untuk disajikan.
Dapat melunakkan bahan tanpa
banyak zat gizi yang hilang dalam air.
c.
Boiling ( Merebus )
Adalah memasak bahan makanan dalam cairan. Jumlah cairan yang
digunakan lebih banyak dari makanan ( makanan terendam seluruhnya ). Dalam
proses merebus akan muncul gelembung – gelembung kemudian gelembung tersebut
pecah dipermukaan. Merebus dapat menggunakan air dingin maupun panas.
Temperatur untuk perebusan panas berkisar antara 100°C ( 212°F ) Peralatan
merebus disebut “Broiler”.
Hal harus diperhatikan dalam proses boiling adalah :
Jenis bahan yang direbus.
Waktu pemasakan.
Jenis cairan perebus.
Alat yang digunakan.
d.
Blanching
Adalah mencelupkan bahan makanan
dalam air mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air ( water
blanching ) ataupun minyak ( oil blanching ).
Blanching
bertujuan untuk :
Membebaskan bahan dari kotoran.
Mempermudah pengupasan.
Mempersiapkan bahan dalam ½ matang.
e. Simmering
Adalah memasak dengan merebus memakai air banyak hampir sama dengan
boiling. Waktu pemasakan cukup panjang dan panci tertutup dengan suhu : 85°C –
90 °C ( 205°F ) Contoh : pembuatan kaldu ( stock).
Untuk
jenis bahan dari beras, telur dan buah dilakukan dengan cara :
1.
Bahan dimasukkan setelah air mendidih.
2.
Temperatur disesuaikan denga jenis bahan.
f. Poaching ( Rebus Cuka )
Hampir sama dengan Simmering , air perebusannya menggunakan campuran ( poaching
liquor ). Bahan yang dapat di Poaching : telur ( poach egg
) ikan ( poach fish).
Pedoman Umum / Prinsip Dasar :
1.
Eggs ( Telur )
Air
ditambah garam dan cuka, didihkan.
Telur diceplok dalam mangkok / sendok sayur ( rebus bersama tempatnya ).
2.
Fish ( ikan )
Ikan dimasukkan dalam wadah, kemudian didihkan bersama –sama dlm waktu 20
menit/ hingga matang.
3.
Buah – buahan
Di
poaching dalam sirup gula.
g.
Stewing ( Menyetup )
Adalah
memasak dalam cairan yang jumlahnya hampir sama dengan bahan yang dimasak,
cairannya : kaldu, sauce atau air.
Cairan yang digunakan untuk memasak cara ini maksimal
menutup ½ bahan. Bahan makanan yang biasa dimasak dengan stewing biasanya yang
kurang lembut. Makanan sebelumnya dipotong kecil, kemudian dimasak dengan
kaldu. Makanan dan cairan dihidangkan bersama .Contoh menu : Opor, gulai
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar